biarkan aku pergi melangkah
dengan iringan genderang yang
melanglang di ujung pundakku
biarkan ku kemas ke gagahanku
bak pangeran pejuang kegelapan.
biarkan kurasakan sengit peraduanku
di ujung satu nafasku.
di ujung satu nafasku.
tak puas hati hingga debaran
jantung getarkan alam yang congkak,
menciut padamkan sinaran lautan api.
malam kini ku menantang,
di tengah hembusan seribu hunian malam.
dengan satu nafasku
dengan satu nafasku
takkan ku biarkan setitik bias
menyela dalam pekat,
kan ku patahkan sendiri adanya
dan ku lumat sinar rembulan
yang coba meronta di kegelapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar