walaupun aku tidur beribu-ribu tahun lamanya,
sembunyikan jengkel yang tak terangkai,
terlukis bagai siluet..
lagak diri terus bergemecit, mencabik,
merengkuh selaksa ia bukan ruh dari jiwaku.
tiap kali aku mencoba menyulam tiap celah
sayatan dogma itu, tak kan mampu tutupi..
bangkitkan aku dari tidur pulas alam pikirku.
entah... aku tak temukan jalannya.
jangankan...
dengarkan merdu dendang alunan serulingku,
dengarkan jeritan naluriku saja ku cuma
bisa tersenyum dan ku menutup mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar