di setiap lapis masa lalu, dimna angin membatu dan musim tak lagi bergerak.
pusaran waktu membuatku terhempas lalu lepas dari serpihan detik yang terus mengalun
menuju ke hampaan kalbu, dan hasrat yang menjelma menjadi noda pucat di rangka langit.
kini..
di ujung penantian, tegak kupancang tubuhku menantang badai
dan apapun juga yang membuat setiap desah napasku luruh bersama asa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar